Perbedaan SEO On Page dan SEO Off Page – SEO (Search Engine Optimization) adalah strategi penting dalam pemasaran digital untuk meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web di mesin pencari seperti Google. Dalam upaya untuk mengoptimalkan situs web, terdapat dua teknik utama yang sering dibahas, yaitu SEO On-Page dan SEO Off-Page. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan peringkat situs web, implementasi dan fokusnya berbeda.
Artikel kali ini akan memberikan panduan lengkap mengenai perbedaan SEO on page dan SEO off page serta bagaimana menerapkannya secara efektif.
Baca Juga : Content Pillar Adalah: Pengertian, Manfaat & Cara Membuatnya
Pengertian SEO On-Page dan SEO Off-Page
Sebelum membahas perbedaan SEO on page dan SEO off page, penting untuk memahami pengertian masing-masing teknik.
SEO On-Page adalah teknik optimasi yang berfokus pada faktor-faktor yang dapat Anda kontrol di dalam halaman situs web Anda sendiri. Ini termasuk pengoptimalan konten, struktur URL, penggunaan kata kunci, kecepatan halaman, dan lain-lain. SEO On-Page bertujuan untuk membuat situs web lebih relevan dan mudah diindeks oleh mesin pencari.
Sementara itu, SEO Off-Page adalah teknik optimasi yang dilakukan di luar situs web Anda. Ini melibatkan aktivitas seperti membangun backlink, mempromosikan situs di media sosial, mendapatkan ulasan positif, dan lain-lain. Tujuan dari SEO Off-Page adalah meningkatkan otoritas dan kredibilitas situs web di mata mesin pencari.
Contoh SEO On-Page
Perbedaan SEO On Page dan SEO Off Page – Contoh praktik SEO On-Page bisa diambil contoh dibawah ini dari situs web e-commerce. Berikut adalah contoh praktik SEO On-Page yang relevan:
1. Kata Kunci
Pastikan judul halaman produk mengandung kata kunci yang relevan, seperti “Baju Pria Casual.” Selain itu, kata kunci ini juga harus muncul dalam deskripsi produk dan meta deskripsi.
2. Konten Berkualitas
Tuliskan deskripsi produk yang informatif, termasuk informasi tentang bahan, ukuran, dan perawatan. Selain itu, tambahkan ulasan pelanggan yang memberikan pandangan positif tentang produk Anda.
3. Struktur URL
Buat URL yang mencerminkan produk, misalnya, https://tokopedia.com/baju-pria-casual.
4. Kecepatan Halaman
Pastikan ukuran gambar produk sudah diperkecil untuk mempercepat loading halaman. Periksa juga faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan situs Anda.
5. Responsif
Pastikan situs web Anda dapat diakses dengan baik di perangkat mobile, termasuk tampilan yang baik dan navigasi yang mudah.
Contoh SEO Off-Page
Perbedaan SEO On Page dan SEO Off Page – Berikut contoh study kasus terkait SEO Offpage dari website petualangan outdoor. Beberapa contoh praktik SEO Off-Page yang relevan dapat Anda terapkan:
1. Backlink
Membangun backlink dengan menulis artikel yang informatif tentang petualangan outdoor dan mendapatkan tautan ke situs Anda dari situs web terkemuka dalam niche tersebut.
2. Sosial signal
Mempromosikan konten situs web Anda di media sosial dan berinteraksi dengan komunitas dengan minat yang sama. Hal ini akan meningkatkan eksposur Anda dan dapat menghasilkan tautan kembali.
3. Ulasan
Mendorong pelanggan yang puas untuk meninggalkan ulasan positif mengenai pengalaman mereka dengan perjalanan atau layanan outdoor Anda.
3. Guest Posting
Menulis artikel di situs web terkemuka dengan niche petualangan outdoor dapat membantu membangun otoritas Anda sebagai ahli dalam bidang tersebut.
Kesimpulan
Baca Juga : Apa Itu ROAS? Pengertian, Cara Menghitung Dan Pentingnya
Perbedaan SEO on page dan SEO off page terletak pada praktik yang dilakukan di dalam situs web dan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi peringkat. Keduanya bekerja bersama untuk meningkatkan visibilitas situs web dalam mesin pencari.